Senin, 24 Februari 2014

22 Jam Perjalanan Darat dari Thailand Ke Laos




Krabi - Bangkok - Chiang Mai - Laos
Puas menikmati selatan Thailand, akhirnya gue menuju ke utara, tepatnya ke Chiang Mai, gue terbang dari Krabi ke Bangkok menggunakan pesawat lokal dengan jarak tempuh satu jam dua puluh menit, dan dari Bangkok gue menuju ke Chiang Mai menggunakan bus malam dengan lama perjalanan selama 8 jam. 

Bus Nakorn Chair Air dan Mba Pramugarinya
Bus malam yang gue naiki termasuk VIP, karena tempat duduknya aja ga sampe 20 seat, dilengkapi dengan selimut, dapat air mineral, makanan ringan, paginya dapat susu, dan yang melayani pun seorang pramugari, harga hanya 657 Baht. I didn’t expect to have this bus, it was last minute decision hahaha (Karena nyampe di airport udah malem, dan jarak terdekat ke terminal bus yang menuju ke Chiang Mai adalah Mo Chit bukan Khaosan Road) Ini bus ngebut sengebutnya dah, ga ada berhentinya sedikitpun, dan sampai di Chiang Mai pun jam 7 pagi, padahal prediksi akan sampai jam 8.

Sesampainya di terminal bus Chiang Mai, gue langsung sewa tuk tuk untuk antar gue ke hostel, biayanya sebesar 100 Baht, termasuk mahal, tapi untunglah gue bisa share sama backpacker lain yang kebetulan juga menuju ke guesthouse yang sama :D

Karena Chiang Mai bukan tujuan utama gue, maka gue ga kemana-mana selama di Chiang Mai ini, dan gue cuma stay semalam aja, sedangkan keesokan harinya gue melanjutkan perjalanan ke Luang Prabang Laos menggunakan jalur darat, yup, no other option to reach this place with the affordable one :D

Jam 8 pagi gue udah rapi dan sarapan di hostel, setelah selesai sarapan jemputan gue datang sekitar jam 9.30, ini orang kaga nanya ke resepsionis siapa yang mau ke Luang Prabang, tapi dari pintu gerbang dia udah teriak-teriak Luang Prabang, Luang Prabang! Karena gue ngerasa mau ke sana ya langsung gue teriak balik, that’s me!

 
White Temple
Gue pikir gue yang terakhir dijemput dalam minivan itu, karena memang tinggal satu seat aja yang kosong, tapi ternyata masih ada dua bule lagi yang dijemput. Akhirnya perjalanan bener-bener start yang gue catet dari jam 10 pagi, dan berhenti di Chiang Rai untuk mengunjungi White Temple selama 30 menit. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan, berhenti lagi sekitar satu jam berikutnya untuk makan siang, dan sampai di perbatasan sekitar pukul 15.30.

Proses imigrasi cukup lancar, dan lagi-lagi pemegang passport Indonesia tidak dikenakan biaya, dan kebetulan orang Indonesia waktu itu hanya gue, jadi gue lah yang paling awal selesai ngurus imigrasinya, dan selebihnya menunggu bule-bule yang harus antri bayar visa on arrival. Tapi sepertinya ga afdol kalo ga nge-charge sesen pun ke turis ya, di mana pun itu, iya memang bebas biaya untuk visa, tapi tetep bayar 40 Baht untuk biaya over stay katanya, nah loh! Baru juga nyampe masak udah kena over stay?! Males nanyainnya, so gue bayar aja, dan ternyata semuanya juga kena biaya tersebut, weird!

Setelah urusan imigrasi selesai, kita lanjut menuju terminal bus, kita diangkut menggunakan minivan lagi, tapi kali ini sepertinya milik pemerintah Laos, karena mobilnya udah ganti stir kiri, dan ada guide nya cewe Loas, orangnya kecil, mukanya Laos banget, karena rata-rata orang Laos mukanya mirip sama si guide cewe ini, makanya gue bilang mukanya Laos banget hahaha. Inget ya Laos, bukan cabe-cabean! #Apasih?!

Sampai di terminal bus udah jam 17.00 lewat, dan ternyata penumpang belum lengkap, karena minivan hanya ada satu jadi harus balik lagi untuk jemput yang lainnya yang tadi belum selesai proses visa. Sambil menunggu penumpang yang lainnya, so gue putusin untuk early dinner, selain emang udah laper lagi, info yang gue dapat bus akan berangkat jam 18.00, perjalanan akan ditempuh selama 12 jam, uhlalala, gue ga mau mati kelaparan, akhirnya gue makanlah di terminal bus itu, dengan tiada pilihan, akhirnya gue makan kwetiau goreng yang tiada rasa :(

Selesai makan langsung masuk ke bus, dan ternyata bus yang gue naikin adalah sleeper bus, jadi kursinya pun sudah di set dalam posisi rebahan, kakipun bisa selonjoran, nyaman sebenernya kalau sama orang yang kita sayang ada di samping kita, kan bisa pelukan selama perjalanan (curcol yang jalan sendiri jadi galau! :D) Setiap kali gue masuk bus pasti yang gue cari adalah posisi toilet ada di mana, karena gue kebagian duduk paling belakang, dan ternyata paling belakang itu ya hanya tempat duduk gue, ga ada bentuk-bentuk yang menyerupai ruangan buat toilet, akhirnya gue tanya sama orang di samping gue, yang gue tebak tadinya adalah Chinese, tapi pas gue pastiin ke orangnya langsung ternyata dia orang Korea. 

Sleeper Bus bagian luar

Sleepr Bus bagian Dalam

Percakapan singkat gue sama orang Korea:

Gue: Hi, do you know where the toilet is?
Orang Korea: What?
Gue: Toilet, toilet, do you know where is it? Did they tell you where the toilet in this bus?
Orang Korea: hmmmm, I’m sorry, slowly please!
Gue: (Ngomong lebih pelan) W…h…e…r…e   i…s   t…h…e   t…o…i…l…e…t…?
Orang Korea: What, you mean my country?
Gue: Cuma senyum and langsung tarik selimut (Hadeeeeeh!! Gue nanya toilet kenapa jadi dia pikir gue nanya Negara nyaaaaa?!!!!)

Dan pertanyaan gue terjawab oleh waktu, setiap satu jam perjalanan ternyata bus berhenti dan keneknya teriak, toilet toilet! Ternyata toilet selama perjalanan ke Luang Prabang adalah semak belukar dan alam liar ahahahahaha

Jam 8 pagi (kurang dikit) kita udah sampai di terminal bus Luang Prabang, dan gue lihat ada toilet akhirnya gue pipis dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke pusat kota dengan tuk tuk.Karena gue lihat ada penjaga toiletnya, so pasti ga gratis deh pake ini toilet, sempet mikir, gimana gue bayarnya? Gue ga punya Kip (Mata uang Laos) karena belum sempet tuker.

Petugas toilet: 2,000 kip!
Gue: I don’t have kip, can I pay you with Baht?
Petugas toilet: no Baht, just kip?
Gue: (Dalam hati, kampret nih orang, ga tau gue kebelet banget apa?!) But I really need your toilet, and I don’t have Kip, or can I pay you after I used your toilet and I’ll exchange my Baht to Kip?
Penjaga toilet: (ga banyak ngomong) Ok Baht ok  Baht
Gue: Ngelempar 1 Baht and ngibrit ke toilet 

Enak lo ketawa baca tulisan gue, kaga ngerasain sendiri antara kebelet dan disuruh bayar dulu sih, dosa lo! :-P

Setelah urusan buang air selesai, langsung gue ke tuk tuk dan minta dianterin ke pusat kota, so total perjalanan dari Chiang Mai Thailand ke Luang Prabang Laos adalah 22 jam!

Tips Naik Bus dari Bangkok (Don Mueang Airport) ke Chiang Mai, Thailand:

1.       Keluar dari Bandara ambil ke arah kanan, jalan 200m langsung naik bus A2, bilang ke keneknya minta turun di Mo Chit. Biaya 18 Baht.
2.    Di Mo Chit lo ke arah Terminal Bus Nakorn Chai Air (Deket sevel), ini bus rute nya ga hanya ke Chiang Mai, hampir semua tujuan di Thailand kayanya ada. Tapi yang ke Chiang Mai ada banyak jam keberangkatannya, dari jam 5 pagi dan keberangkatan terakhir adalah jam 23.30. Harga 657 Baht (Ini biaya lebih murah 50-100 Baht dari harga tiket kalau beli di Khaosan Road).
3.    Dari terminal bus Chiang Mai, banyak abang tuk tuk yang udah nunggu penumpang, dan rata-rata mereka mengenakan biaya sebesar 100 Baht untuk nganterin sampe hostel atau guesthouse.

Tips Naik Bus dari Chiang Mai, Thailand ke Luang Prabang, Laos:

1.    Naik Green Bus dari Terminal Bus Arcade. Cuma satu kali keberangkatan yaitu jam 8.30 pagi. Harga 292 Baht sampai di Chiang Khong (Perbatasan untuk ngurus visa). Lama perjalanan 6 jam. 
2.   Naik bus yang menuju ke Luang Prabang dari Huay Xai. Biaya 135,000 Kip atau 400 Baht. Lama perjalanan 12-14 Jam.
3.     Jadi total biaya bus no 1 & 2 adalah 692 Baht atau Rp. 256,000. Belum ditambah biaya tuk tuk ke terminal dan biaya nginep kalau kemalaman di Chiang Khong jadi ga bisa urus visa hari itu juga.
4.    Kalau ga mau repot, beli tketnya di resepsionis hostel atau guesthouse seharga 1,400 Baht, udah termasuk penjemputan pake minivan, dan sleeper bus sampai di Luang Prabang, Laos.
Dipastikan akan sampai di border sebelum tutup, jadi bisa urus visa hari itu juga dan lanjut ke Luang Prabang.
5.      Biaya tuk tuk dari dan mau ke terminal bus selama di Luang Prabang, Laos sebesar 20,000 Kip.

Oh Krabi Aku Ingin Kembali



Puas dengan Phi Phi Island, akhirnya gue nyebrang lagi menggunakan ferry dengan jarak tempuh 2 jam ke Kota Krabi. Krabi ini merupakan sebuah kota kecil yang terletak di pantai barat Thailand bagian selatan. Sekilas memang tidak menarik kota ini, karena terlihat sepi, itu kesan pertama ketika gue sampai di dermaga Krabi.

Puncak Tiger Cave
Point of interest yang terkenal di tempat ini sama ketika gue mengunjungi Phi Phi Island, yaitu Maya Bay, sedangkan yang lainnya adalah pantai dan laut lagi, makanya gue ga tertarik untuk melihat air laut dan segala macam teman-temannya. Akhirnya gue putuskan untuk mengunjungi Tiger Cave atau Wat Tham Sua, komplek candi ini tidak hanya berfungsi sebagai situs keagamaan bagi para biku, tetapi juga ada gua yang dulu dikenal sebagai tempat persembunyian para singa di tengah hutan dan gunung. Tapi ketika gue ke sana hutan dan gunung nya ada, tapi sama sekali ga nemu singa seekor pun, ada sih nemu gue satu, malah gue ajak foto, tapi itu pun ga bergerak, karena emang patung :-P

Me and Smily Tiger :D
Satu hal yang menarik ketika gue sampai di sana ada satu sign yang mengatakan harus melalui 1,237 langkah untuk mencapai puncak gunung, dan ini merupakan kali kedua gue setelah Gunung Bromo  untuk naik ke puncak gunung menggunakan tangga, tapi seingat gue di Bromo ga ada keterangan berapa anak tangga yang harus dipanjat, tapi gue yakin masih tinggi Gunung Bromo daripada Tiger Cave, karena untuk mencapai puncak Gunung Bromo meskipun sama-sama naik tangga, tapi waktu yang ditempuh sejam lebih, sedangkan di Tiger Cave gue hitung cuma 25 menit udah sampai di puncak (itupun pake ngos-ngosan dan berhenti beberapa kali lho, plus rebutan air minum sama monkey yang ngerampas botol minum gue :D)

Climb Climb Climb!!! :D
Memang sangat lelah untuk mencapai puncak karir, eh puncak asmara, aduh kok jadi ngaco gini sih, maksudnya emang lelah dan cape kalo untuk sampai di puncak Tiger Cave, tapi semuanya terbayarkan dengan pemandangan yang sangat menakjubkan dan hawa yang sangat sejuk di puncak sana. Gue nahan haus selama perjalanan ke puncak, gara-gara ada satu monyet yang ngerebut botol air minum gue, but Thank God, di puncak ternyata ada kran air minum yang memang disediakan untuk pengunjung, wuiiih lega bisa juga meredakan haus di tenggorakan gue :)


Awesome View

Cheers with Buddha

Gate of Tiger Cave

Hall of Tiger Cave
Gue pecinta makanan pedes dan berkuah, so pasti bisa ditebak makanan favorit gue selama di Thailand apa. Yup, Sum Tom Yum, meskipun Negara penghasil Tom Yum, tapi ga semua Tom Yum seenak yang gue suka, setelah melalang buana di berbagai tempat untuk makan Tom Yum, akhirnya gue temuin Sup Tom Yum yang paling wuenaaaaaak itu ya di Krabi ini! Dan itupun bukan di resto, tapi cukup melangkahkan kaki sebanyak 10 langkah dari hostel gue ke pasar malam, bener-bener Tom Yum nya maknyus kalo kata Pak Bondan, dan Mango Salad nya was the best dah! Makanya jadi pengen balik ke sana untuk makan itu lagi :)

Tips ke Krabi:

1.       Dari Jakarta ada penerbangan yang langsung ke kota ini.
2.       Dari Bangkok juga ada penerbangan lokal ke kota ini.
3.    Naik bus atau kereta juga tersedia dari Bangkok, yang pasti harga nya jauh lebih murah dari pesawat.
4.     Kalau dari Phi Phi Island, tinggal beli tiket ferry aja di kios-kios travel agent, lebih murah lagi dari 300-400 Baht aja.

Tips ke Tiger Cave:

1.     Naik angkot warna merah, biaya 60 Baht, sudah pasti diantar sampai gerbang masuk Tiger Cave.
2.   Pulangnya naik angkot apa aja dan turun di terminal bus Krabi, biaya 30 Baht, di Terminal Bus Krabi naik angkot warna merah lagi untuk balik ke hostel, biaya 30 Baht, jadi total biaya pulang 60 Baht, sama ama perginya tadi :D

Tips Naik Ferry dari Patong Beach, Phuket ke Phi Phi Island



Enam hari gue menikmati Thailand untuk yang kedua kalinya setelah kunjungan pertama gue tahun 2009 yang lalu. Kali ini gue berpetualang ke selatan Thailand, tepatnya di Phuket, Patong Beach, Ko Phi Phi, dan Krabi Town.  Gue bukan pecinta pantai dan laut, tapi karena gue seorang traveler, jadi gue harus mengunjungi tempat-tempat tersebut untuk melengkapi daftar kunjungan gue sebagai seorang pelancong. 

Patong Beach

Patong Beach kalau digambarkan sebenernya mirip dengan Pantai Kuta, namun perbedaan yang perlu digaris bawahi adalah kebersihan, tidak ada pedagang asongan, dan kursi pantai bebas mau pake tanpa ada biaya sewa, hal tersebut bisa ditemukan di Patong Beach kebalikan dari Pantai Kuta.
Dari Patong Beach gue lanjutkan untuk menyebrang  ke Ko Phi Phi dengan menggunakan ferry, tiketnya bisa didapetin dari resepsionis hostel atau guesthouse kita menginap atau travel agent yang ada di sepanjang Patong Beach, biasanya sudah termasuk penjemputan oleh minivan untuk diantar sampai di Rassada Pier atau Dermaga Rassada. 
Jalanan di Patong Beach
Dengan Kapal ini 2 Jam Perjalanan sampai di Ko Phi Phi
Info dari travel agent yang gue beli tiketnya, perjalanan akan ditempuh selama 45 menit dengan ferry untuk sampai di Ko Phi Phi, tapi ternyata 2 jam, ya mungkin yang dimaksud travel agent gue adalah 45 menit lebih satu jam lima belas menit ahahahaha. Sesampainya di Tonsai Pier Ko Phi Phi, kita masih dimintain retribusi sebesar 20 Baht. 

Ko Phi Phi atau yang terkenal dengan Phi Phi Island itu ternyata mirip dengan Gili Trawangan di Lombok, cuma Ko Phi Phi ini lebih gede, rame, dan motor masih ada, sedangkan kalau di Gili Trawangan, rame iya, tapi sama sekali ga ada kendaraan bermotor (Karena memang peraturan semua jenis kendaraan bermotor tidak diperbolehkan).  

Gue sempetin untuk mengunjungi Maya Bay dengan menggunakan longtail (harganya berapa Dew? Ntar sabar ya, baca sampe habis tulisan ini and lo bakal nemu tips nya ok! ;)) lokasi yang dipake shooting film The Beach nya Leonardo Dicaprio, Viking Cave, dan Moneky Beach memang bagus tempatnya, tapi yang di Monkey Beach itu kotor banget, sepertinya sih sampah para turis yang kasih makanan ke monkey-monkey itu.
Maya Bay

Numpang Selfie yak! :D
 One of the most highlight things when I was in Phi Phi Island, I got this:


Tips dari Patong Beach, Phuket ke Phi Phi Island:

1.  Beli tiket ferry di resepsionis hostel, guesthouse, atau kios-kios travel agent di sepanjang Patong Beach seharga 300 Baht (Itu harga paling murah setelah gue compare ke hampir 10 tempat :D)
2.    Pastiin mereka jemput lo di hostel atau guesthouse. Atau kalau ga dijemput minta yang jelas di mana meeting point nya, mereka akan jemput lo pake minivan untuk didrop di Rassada Pier.


Tips menuju ke Maya Bay di Ko Phi Phi:

1.   Beli tiketnya di kios-kios travel agent, gue pilih yang pake longtail (perahu nelayan) seharga 400 Baht sudah termasuk makan siang (nasi goreng ga jelas rasanya hahaha).
2.    Sampai di Maya Bay nya dikenakan biaya lagi sebesar 100 Baht, karena tempat itu merupakan National Park nya Thailand.
3.   Kalau mau private langsung sewa longtail nya ke nelayan aja seharga 1,000 Baht, belum termasuk biaya masuk National Park (Maya Bay) sebesar 100 Baht.