Jumat, 30 Juni 2017

Perpaduan Cantik Antara Air Terjun dan Pantai Perawan

Juni 2017 – Mumpung gue ceritanya lagi pulkam, so gue maksimalin untuk jelajahin tempat-tempat yang dulu ga kita kenal tapi sekarang udah mulai mendunia, ya beberapa pantai di Malang Selatan.

Pantai Lenggoksono, kalo lo liat di peta, posisinya bener-bener di pinggir daratan alias mentok daerah selatan Malang. Untuk menuju sana pun medannya luar biasa, bener-bener kaya ke puncak, tapi lebih berkelok-kelok lagi dan seringnya nanjak plus jalanan sempit, dan kadang rusak pula jalanannya, atau lebih tepatnya kaya ke arah Buleleng, Bali dah, tapiiii masih lebih ekstrim ke Pantai Lenggoksono. Karena selain yang tadi gue bilang, temen-temen sepanjang jalan itu adalah truk truk gede yang ngangkut material bangunan (batu, pasir, dll). Jadi, otomatis kalo kita lagi berkendara di belakang mereka, harus mau ga mau pelan juga kan hehe jadi total perjalanan berangkat aja yang dibutuhin kalo dari pusat Kota Malang sekitar 2-3 jam.

Pantai Lenggoksono yang asri dan bersih
Dengan medan dan total sekali jalan yang begitu akan terbayar kok pas lo nyampe Pantai Lenggoksono, karena bener-bener pantainya itu masih bersih, pasirnya putih agak coklat gitu, plus ada sedikit bebatuan, air lautnya yang toska plus biru gelap, dan di sekitarnya itu lanskap bukit yang ijo seger di mata, dan yang paling penting, masih sepi. Pas kalo yang doyan pantai tapi yang ga rame pengunjung. Ombak lumayan gede juga.

Pantai Lenggoksono yang masih perawan, cantik, dan asri
Trus air terjun yang deket pantai di mana? Sabaaaar, itu emang deket pantai, tapi bukan Pantai Lenggoksono, nama pantainya adalah sama ama nama air terjunnya, yaitu Banyu Anjlok, dan lokasinya emang keliatan sih dari Pantai Lenggoksono, tapi untuk ke sana ada 3 cara, sewa perahu, ojek motor, atau jalan kaki sekitar 2 km. Dan karena seperti biasa gue sendirian ke sononya, dan ga keliatan ada tanda-tanda wistawan yang lainnya, jadi ga mungkin gue sewa perahu sendirian untuk ke sana yang pasti harganya ratusan ribu, akhirnya gue putusin untuk jalan kaki, ditawarin ojek sih sebenernya, tapi gue prefer trekking, dan ternyata jalanannya itu luar biasa ektrimnya, khususnya kalo dilalui sama motor, tapi meskipun gitu, penduduk sana pada jago-jago ngendarain motor di jalanan off road!

Ada untungnya juga jalan kaki, karena posisinya lebih tinggi dari pantai, jadi bisa ambil foto Pantai Lenggoksono sama Pantai Banyu Anjlok dari atas. Dan untuk jalan kaki juga ga perlu khawatir, meskipun jalanannya ga bersahabat, dan berasa di tengah hutan gitu, tapi  bakal papasan sama beberapa penduduk yang lagi berkebun di sana kok, iya penduduk sana pas gue datang mereka lagi panen pisang, dan ramah-ramah juga orang-orangnya. Untuk petunjuk ga banyak, tapi cukup membantu.

Kalo ga trekking, ga bakal dapat view ini :)
Setelah gue sampe di petunjuk yang bilang Pantai Banyu Anjlok ke arah bawah gue lewatin bebatuan gede (dan harus pake tali yang udah disiapin sebagai ganti tangga) yang ternyata ada air terjun kecil dan ada laguna warna ijo toska gitu, wah cakep banget deh! gue ikutin terus itu batu yang mengarah ke bawah dan akhirnya gue temuin air terjun yang gue cari, ya Banyu Anjlok. Air terjun itu dari air yang ngumpul di laguna yang gue lewatin tadi, dan jatuh langsung ke pantai melalui batu yang super gede. Biasanya kalo air terjun itu jatuh ke bawah pasti bentuknya sungai atau laguna dulu baru sungai, tapi ini langsung ke pantai dan airnya nyatu sama air laut, plus pantainya yang lagi-lagi masih sepi, pasirnya berwarna putih agak coklat, dan ombaknya juga lebih tenang, aduh privat banget ini pantai, cocok banget buat nyepi :D. Oh ya, Banyu Anjlok sendiri diambil dari Bahasa Jawa yang artinya Air Jatuh.

Pantai Banyu Anjlok, view ini juga hasil dari trekking, kalo naik perahu ga mungkin dapat foto ini hehe

Dari laguna inilah air terjun Banyu Anjlok mengalir
Air Terjun Banyu Anjlok
Air Terjun Banyu Anjlok
Trus gue dapat info, kalo misal nyewa perahu dari Pantai Lenggoksono, selain Banyu Anjlok, lo bakal dibawa ke Pantai Blou-Bolu, dan satu spot untuk snorekling, dan karena gue lagi-lagi ke sana pas sendirian, jadi ga bisa snorkeling deh, padahal udah siap bawa peralatannya L



Tips ke Pantai Lenggoksono dan Pantai Banyu Anjlok: 

1.       Dari manapun lo terbang, yang pasti cari penerbangan yang ke Abd. Rahman Saleh, Malang.

2.   Dari Bandara Abd. Rahman Saleh kalo mau cari penginapan gue saranin yang di pusat Kota Malang, kalo penginapan yang di Malang Selatan gue belum liat tuh, tapi gue denger ada beberapa homestay.

3.    Kalo dari pusat Kota Malang nyalain GPS ke Pantai Lenggoksono, perjalanan sekitar 2-3 jam untuk sekali perjalanan.  

4.   Biaya masuk Rp. 10.000 per orang, biaya parkir mobil Rp. 10.000, kalo motor Rp. 5.000 sepuasnya. 

5.       Kalo mau ke Air Terjun Banyu Anjlok musti sewa perahu (min. 10 orang, Rp. 60.000/ orang), kalo naik ojek Rp. 50.000 pp, kalo ga mau keluarin duit sama sekali ya jalan kaki aja sekitar 2 km kaya yang udah gue tulis di atas. 

6.       Kalo sewa perahu bisa ke tiga tempat, Pantai Banyu Anjlok, Pantai Bolu-Bolu, dan spot untuk snorkeling. 

7.       Sebisa mungkin kalo pergi dari Pantai Lenggoksono jangan kemalaman, soalnya yang tadi gue bilang, medannya bener-bener ekstrim euy, gelap pula! (Karena gue kemalaman, makanya bisa bilang gitu). 

8.       JANGAN NYAMPAH selama di sana maupun di manapun lo berada!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar