Juni 2017 – Mumpung gue ceritanya
lagi pulkam, so gue maksimalin untuk jelajahin tempat-tempat yang dulu ga kita
kenal tapi sekarang udah mulai mendunia, ya beberapa pantai di Malang Selatan.
Pantai Lenggoksono, kalo lo liat
di peta, posisinya bener-bener di pinggir daratan alias mentok daerah selatan Malang.
Untuk menuju sana pun medannya luar biasa, bener-bener kaya ke puncak, tapi
lebih berkelok-kelok lagi dan seringnya nanjak plus jalanan sempit, dan kadang
rusak pula jalanannya, atau lebih
tepatnya kaya ke arah Buleleng, Bali dah, tapiiii masih lebih ekstrim ke Pantai
Lenggoksono. Karena selain yang tadi gue bilang, temen-temen sepanjang jalan
itu adalah truk truk gede yang ngangkut material bangunan (batu, pasir, dll).
Jadi, otomatis kalo kita lagi berkendara di belakang mereka, harus mau ga mau
pelan juga kan hehe jadi total perjalanan berangkat aja yang dibutuhin kalo
dari pusat Kota Malang sekitar 2-3 jam.
|
Pantai Lenggoksono yang asri dan bersih |
Dengan medan dan total sekali
jalan yang begitu akan terbayar kok pas lo nyampe Pantai Lenggoksono, karena
bener-bener pantainya itu masih bersih, pasirnya putih agak coklat gitu, plus
ada sedikit bebatuan, air lautnya yang toska plus biru gelap, dan di sekitarnya
itu lanskap bukit yang ijo seger di mata, dan yang paling penting, masih sepi. Pas kalo yang doyan pantai tapi yang ga rame pengunjung. Ombak lumayan gede juga.
|
Pantai Lenggoksono yang masih perawan, cantik, dan asri |
Trus air terjun yang deket pantai
di mana? Sabaaaar, itu emang deket pantai, tapi bukan Pantai Lenggoksono, nama
pantainya adalah sama ama nama air terjunnya, yaitu Banyu Anjlok, dan lokasinya
emang keliatan sih dari Pantai Lenggoksono, tapi untuk ke sana ada 3 cara, sewa
perahu, ojek motor, atau jalan kaki sekitar 2 km. Dan karena seperti biasa gue
sendirian ke sononya, dan ga keliatan ada tanda-tanda wistawan yang lainnya, jadi
ga mungkin gue sewa perahu sendirian untuk ke sana yang pasti harganya ratusan
ribu, akhirnya gue putusin untuk jalan kaki, ditawarin ojek sih sebenernya,
tapi gue prefer trekking, dan ternyata jalanannya itu luar biasa ektrimnya,
khususnya kalo dilalui sama motor, tapi meskipun gitu, penduduk sana pada
jago-jago ngendarain motor di jalanan off road!
Ada untungnya juga jalan kaki,
karena posisinya lebih tinggi dari pantai, jadi bisa ambil foto Pantai
Lenggoksono sama Pantai Banyu Anjlok dari atas. Dan untuk jalan kaki juga ga
perlu khawatir, meskipun jalanannya ga bersahabat, dan berasa di tengah hutan
gitu, tapi bakal papasan sama beberapa
penduduk yang lagi berkebun di sana kok, iya penduduk sana pas gue datang
mereka lagi panen pisang, dan ramah-ramah juga orang-orangnya. Untuk petunjuk
ga banyak, tapi cukup membantu.
|
Kalo ga trekking, ga bakal dapat view ini :) |
Setelah gue sampe di petunjuk
yang bilang Pantai Banyu Anjlok ke arah bawah gue lewatin bebatuan gede (dan harus pake tali yang udah disiapin sebagai ganti tangga) yang
ternyata ada air terjun kecil dan ada laguna warna ijo toska gitu, wah cakep
banget deh! gue ikutin terus itu batu yang mengarah ke bawah dan akhirnya gue
temuin air terjun yang gue cari, ya Banyu Anjlok. Air terjun itu dari air yang
ngumpul di laguna yang gue lewatin tadi, dan jatuh langsung ke pantai melalui
batu yang super gede. Biasanya kalo air terjun itu jatuh ke bawah pasti
bentuknya sungai atau laguna dulu baru sungai, tapi ini langsung ke pantai dan
airnya nyatu sama air laut, plus pantainya yang lagi-lagi masih sepi, pasirnya
berwarna putih agak coklat, dan ombaknya juga lebih tenang, aduh privat banget
ini pantai, cocok banget buat nyepi :D. Oh ya, Banyu Anjlok sendiri diambil
dari Bahasa Jawa yang artinya Air Jatuh.
|
Pantai Banyu Anjlok, view ini juga hasil dari trekking, kalo naik perahu ga mungkin dapat foto ini hehe |
|
Dari laguna inilah air terjun Banyu Anjlok mengalir |
|
Air Terjun Banyu Anjlok |
|
Air Terjun Banyu Anjlok |
Trus gue dapat info, kalo misal
nyewa perahu dari Pantai Lenggoksono, selain Banyu Anjlok, lo bakal dibawa ke
Pantai Blou-Bolu, dan satu spot untuk snorekling, dan karena gue lagi-lagi ke
sana pas sendirian, jadi ga bisa snorkeling deh, padahal udah siap bawa
peralatannya
L
Tips ke Pantai Lenggoksono dan Pantai Banyu Anjlok:
1. Dari
manapun lo terbang, yang pasti cari penerbangan yang ke Abd. Rahman Saleh,
Malang.
2. Dari
Bandara Abd. Rahman Saleh kalo mau cari penginapan gue saranin yang di pusat Kota
Malang, kalo penginapan yang di Malang Selatan gue belum liat tuh, tapi gue
denger ada beberapa homestay.
3. Kalo
dari pusat Kota Malang nyalain GPS ke Pantai Lenggoksono, perjalanan sekitar
2-3 jam untuk sekali perjalanan.
4. Biaya masuk Rp. 10.000 per orang, biaya parkir
mobil Rp. 10.000, kalo motor Rp. 5.000 sepuasnya.
5. Kalo
mau ke Air Terjun Banyu Anjlok musti sewa perahu (min. 10 orang, Rp. 60.000/
orang), kalo naik ojek Rp. 50.000 pp, kalo ga mau keluarin duit sama sekali ya
jalan kaki aja sekitar 2 km kaya yang udah gue tulis di atas.
6. Kalo
sewa perahu bisa ke tiga tempat, Pantai Banyu Anjlok, Pantai Bolu-Bolu, dan
spot untuk snorkeling.
7. Sebisa
mungkin kalo pergi dari Pantai Lenggoksono jangan kemalaman, soalnya yang tadi
gue bilang, medannya bener-bener ekstrim euy, gelap pula! (Karena gue
kemalaman, makanya bisa bilang gitu).
8. JANGAN
NYAMPAH selama di sana maupun di manapun lo berada!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar