Jumat, 20 September 2019

Beberapa Pulau yang Wajib Dikunjungi Selama di Alor


September 2019 – 5 hari berturut-turut kita ikutin jadwal untuk eksplor underwater di salah satu surga  bagi para penyelam yang ada di Alor. Yup, buat lo yang ngaku doyan dengan air dan isinya, berikut adalah pulau-pulau yang wajib lo kunjungin selama berada di Alor, Nusa Tenggara Timur. Perlu dicatat, setiap hari kita start dari Pulau Kepa, karena kita daftar di salah satu dive center di pulau ini. Dan rata-rata jarak tempuh dengan menggunakan kapal cepat sekitar 40 menitan.


 1. Pulau Kepa
  • Yup, ini adalah pulau yang tiap hari kita datangin sebagai meeting point sebelum eksplor beberapa pulau yang akan gue sebutin di poin berikutnya. Jarak tempuh dari Alor Kecil ke pulau ini adalah ga lebih dari 5 menit dengan perahu kecil yang setia menanti di Pelabuhan Alor Kecil. Cukup dengan membayar Rp. 20.000 sekali jalan, lo udah bisa menikmati keindahan pulau ini.
Kejernihan air di Pulau Kepa ini sangat mengundang untuk dieksplor

Sejenis inilah perahu yang ngangkut kita untuk nyampe di Pulau Kepa dari Pelabuhan Alor Kecil

Pulau Kepa dari Pelabuhan Alor Kecil


  • Sedangkan buat lo yang cuma snorkeling juga sangat disarankan untuk eksplor bawah lautnya lho, karena cukup menarik. Tapi spot yang terbaik adalah tepat di depan salah satu penginapan di pulau ini, dan karena gue join di paket diving mereka, jadi gue bisa bebas snorkeling di sini
  • Terumbu karangnya mirip bunga ya, dan ini bisa lo temuin di perairan Pulau Kepa cukup dengan snorkeling 

    Terumbu karang yang cukup sehat ini masih ada di Pulau Kepa

Free diving into the happiness hehe

Snorkeling bareng gerombolan ikan

 2. Arch dan Umapura, Pulau Ternate
  • Ini masih di Alor ya, bukan di Ternate beneran sana. Dinamakan Ternate mungkin karena mirip sama Pulau Ternate beneran. Di atas lo bisa puas-puasin foto pulaunya dari jauh. Sedangkan ketika kapal udah berhenti, saatnya lo menikmati terumbu karang  yang masih sehat dan beberapa biota lautnya.
Ini dia Pulau Ternate di Alor, NTT

Menikmati pemandangan yang langsung menghadap Pulau Ternate dari kapal
Entah ini namanya ikan apa, mungkin masih saudaranya stonefish, tapi yang pasti ada beberapa yang seperti ini di area pulau ini

Bintang laut biru yang pasti ketemu ketika lo eksplor underwaternya

Moa atau belut laut juga gampang dicari di perairan pulau ini

Orange coral yang cantik juga bisa ditemuin di perairan Pulau Ternate

Terumbu karang yang sungguh cantik nan sehat

Terumbu karang yang cantik dan sehat pasti disukai sama penghuninya, apalagi kita yang pendatang hehe

Eh, nemu ular laut juga :)
Pas arah balik ke dive center ketemu segerombolan lumba-lumba. Kirain besok bakal ketemu lagi, eh bolak balik sampe hari terakhir di sana juga ga ketemu dong. Untung udah sempet fotoin.
Dan sempet videoin juga, so enjoy!

3. Harilolong, TKS, dan Apuri, Pulau Pura
  • Di sini juga ga kalah bagus terumbu karangnya, masih dengan biota lautnya yang mikro.
Pulau Pura, NTT
Lionfish yang bisa ditemuin ketika lo ekplor underwaternya

Lionfish yang lucu tapi sangat tidak bersahabat jika tersentuh dengan kulit manusia

Siput laut yang warna warni

Gerombolan ikan kuning

Terumbu karang di sini modelnya ngegantung di dinding gitu, jadi emang posisinya miring gini, bukan kamera atau pas ambil fotonya yang miring hehe

Dinding laut yang dipenuhi sama terumbu karang cantik

Another beautiful coral

Ketemu ikan badut di sini, atau yang kita kenal dengan dori

Ketemu lagi sama si belut laut

Entah ini yang namanya frogfish atau bukan, mirip dah

Ini mungkin stonefish

Udang warna warni, kesian kalo ketangkap ga tega untuk dimakan hehe

4. Motolang, Alor
  • Di sini kalo beruntung bisa ketemu Mola-Mola atau sunfish dengan panjangnya sampe 3 meter. Sedangkan yang anak-anaknya ternyata kaya ikan terbang, karena mereka suka loncat-loncatan di air. Beneran kirain itu adalah ikan tuna atau ikan yang lain, tapi kata nahkoda itu adalah baby mola. Lucu dan sayangya ga kefoto ama gue. 
Mola-Mola atau sunfish itu rumahnya di Bali, tapi beberapa kali eksplor underwater di Bali ga pernah ketemu, eh malah ketemu di Alor. Mungkin karena dia jalan-jalan ke sini makanya ga ketemu di Bali hehe 
Ini termasuk gede kalo kata divemaster, panjang bisa nyampe 3 meter




Mola-Mola atau sunfish, entah kenapa bahasa Inggrisnya disebut sunfish, padahal mereka lebih suka ada di kedalaman yang hampir tidak terjamah sama matahari

5. Bama dan Lemalu, Pulau Pantar 

  • Pulaunya sendiri cantik, jadi sempetin untuk foto dulu ama pulaunya sebelum nyemplung. Dan di sini kalo snorkeling disarankan untuk make wet-suit, karena ubur-uburnya cukup banyak dan pasti menyengat. Terumbu karangnya bagus-bagus dan luas, sepanjang pulaunya, karena emang bentuk pulaunya memanjang. Kalo beruntung bisa liat hiu jenis blacktip. Sedangkan untuk yang diving bisa ketemu hiu jenis hammerhead, itupun kalo beruntung.
Pulau Pantar yang cantik dengan airnya yang super jernih, siap untuk dieksplor

Segerombolan ikan kecil dengan terumbu karangnya yang sehat ini bisa ditemuin di underwater Pulau Pantar

Sangat betah liat yang cantik-cantik begini 

Visibility di perairan Pulau Alor ini tidak diragukan

Another beautiful view while exploring the underwater of Pantar Island

Siapa yang ga betah liat yang seger-seger kaya gini?! :)
Da...n inilah rising star nya, si hammerhead! :)

One of an awesome day to see the Hammerhead Sharks!

Rabu, 18 September 2019

Pantai Pink di Alor


September 2019 – Setelah puas dengan seafood yang super duper ekonomis nan segar dan jumbo, akhirnya kita harus rela ninggalin Kupang untuk lanjut perjalanan ke tujuan sesungguhnya.

Penerbangan ga sampe sejam untuk tiba di Alor, dan karena kita udah pesen motor sebelum nyampe di Kupang, jadi sesampainya di Bandara Mali, kita dijemput sama perusahaan yang kita sewa motornya. Setelah serah terima, akhirnya kita langsung menuju ke penginapan yang udah kita pesan dengan jarak tempuh sekitar sejam di daerah Alor Kecil. Cukup PR juga untuk nyari penginapan ini, karena meskipun kita udah pake GPS, tapi udah deket di lokasi malah ga ada sign sama sekali di pinggir jalan, sempet muter-muter kita nyarinya. Akhirnya ketemu juga, lokasi cukup menarik karena tinggal ngesot ke pantai dengan landscape yang cantik dan berpasir pink, serta sangat dekat ke lokasi untuk eksplor underwater. Namun, setelah kita masukin kamar (terbuat dari kayu, ada balkon depan dan belakang, ada ruang tamu mini, ruang tengah, kamar tidur, dan kamar mandi) yang udah kita pesen, ohlalala… kamar yang dilengkapi dengan TV dan kipas angin itu sama sekali ga terjaga kebersihannya, khususnya debu-debu yang entah udah berapa tahun ga dibersihin sampe mengkristal di kipas angin yang menggantung di tembok deket TV, ditambah dengan kamar mandi yang cukup jorok, sehingga kami memutuskan untuk cari penginapan di Kalabahi. Cukup sedih sebenernya meninggalkan area penginapan itu, karena mau ga mau kita harus bangun super pagi untuk bisa ikut diving kalo dari Kalabahi, karena jarak tempuh bisa sampe 30 menit, belum lagi kita harus nyebrang dengan perahu sekitar 5 menit untuk menuju meeting point di dive center.

Tapi, sebelum beneran cabut ke Kalabahi, kita ga mau rugi untuk bisa menikmati pantainya, jadi inilah foto-fotonya, gue lupa nama pantainya, tapi gue lebih suka nyebut Pantai Pink nya Alor:

Coba menikmati sunset di sini 
Snorkeling di sini juga cukup bagus kok, meskipun kalo akhir pekan rame sama turis lokal, tapi ramenya di pantainya aja, ga ada yang snorkeling hehe



Pantai dapat, landscape bagus, underwater juga recommended. Oh ya, snorkeling di sini ga perlu sewa perahu ya, yang penting punya snorkle gear aja :)

Sebenernya sepanjang pantai ini sangat kotor dengan sampah plastik. Sedih!


Kalo dilihat langsung pantainya lebih terlihat pink, coba gue video-in ini dengan sekuat tenaga biar kelihatan merah mudanya :D


Anyway, hidup adalah pilihan, jadi kami lebih pilih bangun super pagi dan menempuh jarak yang cukup menyita waktu tidur namun dengan penginapan yang jauh lebih bersih. Karena kita ambil paket menyelam 5 hari dengan 2 kali spot per harinya, yang dimulai dari jam 8 pagi, jadi udah kebayangkan kita bangun jam berapa setiap harinya? Dengan perhitungan ga boleh telat sarapan, otherwise, kita akan kelaparan ketika nyelem kalo melewatkannya :D


Ikan Laut Ekonomis Perut sampe Meringis (Kekenyangan)


September 2019 - Entahlah, udah kepending berapa lama ini tulisan setelah gue ke sana. Maklum, sepulang dari NZ langsung nimba duit lagi buat bisa ke sini hehe malah curhat :D

Karena masih di negara sendiri dan cuma seminggu, jadi ga perlu nabung setahun, yang ada penghabisan ceritanya, selisih sebulan habis dari NZ langsung ke sini. Halah! Curhat lagi hehe
Emang di mana sih di sininya? One of diver’s paradise yang pasti, iya selain Papua, Alor adalah salah satunya.

Mau lo dari Jakarta, dari Denpasar, dari Surabaya, dari manapun pasti akan transit di Kupang. Gue cek-cek belum ada yang langsung ke Alor. Karena gue seperti biasa cari penerbangan yang super hemat, jadi gue dapat lanjutan penerbangan keesokan hari sesampainya di Kupang. Jadi gue semalam transit di Kupang, karena waktunya ga banyak, jadi gue makan di salah satu warung deket pantai, dan malamnya kita eksplor itu pasar malam tepat di depan Hotel Aston Kupang. Pasar ini mayoritas jualan ikan segar hasil  tangkapan para nelayan yang langsung dijual ke pedagang di pasar ini, bahkan salah satu pedagang yang ada di pasar itu juga sebagai nelayan. Jadi B2B dan B2C ada di sana hehe. Karena gue salah satu pecinta hidangan laut, jadi gue tertarik banget untuk nyicipin salah satunya, dan gue rela ngeluarin berapapun dari dompet gue (lebay ah, di Muara Angke dan beberapa lokasi di Jakarta Utara plus di Jimbaran, Bali aja gue sewot kalo tau harganya sampe nguras isi dompet hehe). Di sini selain ikannya seger-seger juga punya ukuran yang jumbo, dan setelah gue tanya dari satu pedangang ke pedangang yang lain, ternyata harganya sama sekali ga menguras kantong uey, bahkan ikan yang kita pilih itu kalo di tempat-tempat yang gue sewotin di atas bisa sampe ratusan ribu rupiah, nah ini satu ekor yang bisa buat berdua sampe kekenyangan cuma Rp. 50.000 aja! Udah dibakarin juga pula, gimana ga nari-nari jingkrak gue?! What a paradise for seafood lovers!

Segini dah gambaran ikan yang kita makan. Dan harganya itu lhooo, uh seandainya sama ama di Jakarta dan Bali, bisa sering-sering gue makan hehe

Harga segitu udah termasuk dimasakin (Dibakar) dengan pilihan bumbu yang kita mau

Ikan yang kita pilih dalam proses dibakar

Ikan Tuna sebesar ini adalah pilihan kita :)


Emang Indonesia Timur lebih tepat untuk pecinta seafood dah









Rabu, 26 Juni 2019

Landscape Akaroa Rasa Sumba dan Mulangin Mobil di Christchurch, 28 Hari di Negara Kiwi (Hari Ke-27 & 28)



Puas sama air kolam panas, sampe temen gue dehidrasi, akhirnya kita ninggalin Hanmer Springs dan itu artinya siap untuk ninggalin New Zealand juga, hiks! Tapi lagi-lagi, kita bener-bener ga mau rugi sama hari-hari terakhir kita di negeri kiwi itu, jadi yang harusnya kita bisa langsung ke Christchurch dengan jarak tempuh sekitar sejam lebih dikit, malah kita pergi mengarah ke Akaroa dengan jarak tempuh sekitar 3 jam hehe


Nah kan, itu Christchurch nya kita lewatin :D

Dan di sana, ini yang kita lihat:


Bank Peninsula, Akaroa, New Zealand rasa Sumba, Indonesia :D

Another awesome landscape at Akaroa, New Zealand

Inilah pemandangan yang kita liat sepanjang jalan kita balik ke Christchurch di Akaroa, New Zezland

Kalo emang cakep ya cakpe aja, ga perlu diedit ya tetep cakep ya kan ini Akaroa nya New Zealand?!

Bank Peninsula, Akaroa, New Zealand

Bank Peninsula Akaroa, New Zealand, your beautiful landscape makes me speechless.

Pengen berhenti lama-lama di sini sambil makan atau selfie, tapi ga banyak waktu, karena harus segera mulangin mobil tepat waktu. I'll see you next time soon Akaroa, New Zealand!

Dan karena sudah 27 hari, otomatis kita harus segera mulangin mobil sesuai perjanjian yaitu jam 5 sore, sedangkan kita baru nyampe di Akaroa jam 3-an, belum lagi arah balik ke Christchurch ditambah harus mampir beli oleh-oleh dulu, plus harus cek-in di salah satu penginapan yang deket bandara biar bisa naruh barang-barang dulu dan pas mulangin mobil udah bersih itu mobil dari barang-barang kita, wal hasil gue nelpon ke rental mobil minta keringanan waktu karena dipastikan kita bakal telat mulangin mobilnya, dan Thank God mereka ga ada masalah nunggu paling telat sebelum jam 6 sore.

Malam terakhir di New Zealand kita udah sepakat ga ngecamp, tapi ambil kamar aja, iya biar ga buru-buru robohin dan rapihin tenda ketika bangun subuh karena harus berangkat ke bandara. Akhirnya kita nginep di North South Holiday Park, penginapan yang sama ketika baru nyampe di Christchurch 27 hari yang lalu, dan ambil kamar tipe backpacker. Di penginapan ini ada kolam renangnya, jadi setelah kita pulangin mobil, dan waktu masih terang sebenernya meskipun udah hampir jam 7 malam, dan kita ga bisa kemana-mana karena mobil udah dibalikin, so kita habisin sore di kolam renang yang ternyata airnya dingin mampus, jadinya gue leyeh-leyeh aja di samping kolam.
Sekitar jam 3 pagi gue kebangun ama alarm, dan artinya gue harus siap-siap untuk bener-bener ninggalin New Zealand balik ke Aussie dan Negara gue sendiri yaitu Indonesia. Bye south island of New Zealand, I’ll be back someday to explore your north island!

Beginilah penampakan air di pulau selatan New Zealand, bersih tak bercacat. Dan begitulah perjalanan gue selama 28 hari di Negara Kiwi. Selama itu, kita ga berhasil liat burung kiwi dan berbagai macam jenis penguin :(. Jangan lupa untuk ikutin gue di IG @fun.fearless.traveler kalo emang mau kepoin gue kemana berikutnya :D