|
Gapura utama untuk memasuki Kebun Raya terluas di Indonesia yang ada di Bedugul, Bali
|
Agustus 2020 – Damn! Udah bulan
ke-7 buat gue untuk ngendon di rumah dan ga dapat penghasilan dari main job karena si COVID-19. Tapi
bukan berarti gue ga bisa kemana-mana dan ga ngapa-ngapain dooong! Iya karena
di masa pandemi ini gue lagi ada di Bali. So
it’s the time for me to explore the other side of Bali.
Kali ini gue berkunjung ke
dataran tinggi Pulau Dewata yang ditempuh selama 90 menit dari Denpasar ke arah
utara. Kebetulan kali ini gue ada beberapa temen ke sananya. Dan sekitar jam
9.30 WITA kita udah nyampe di lokasi dan ternyata udah diantrean kendaraan yang
mengular untuk memasuki lokasi.
Beginilah antrean yang ada untuk masuk ke lokasi
Emang kemana sih? Sesuai judul
yang gue tulis. Kali ini gue dan temen-temen berkunjung ke kebun raya terluas
yang dikelola LIPI. Emang berapa luasnya kok berani klaim terluas? Sekitar
157.5 hektar luasnya. Dan kalo dibandingin sama Kebun Raya Bogor dengan luas 87
hektar, sedangkan Kebun Raya Cibodas luasnya adalah 84.99 hektar, dan Kebun Raya
Purwodadi itu seluas 85 hektar maka Kebun Raya Bedugul ini lah yang terluas
yang dikelola oleh LIPI dan lokasinya ada di Bedugul, Bali.
|
|
Kebun Raya yang juga dikenal
dengan Kebun Raya Eka Karya Bali ini akhirnya membuka diri untuk umum pada
tanggal 22 Juli yang lalu setelah 5 bulan tutup sementara karena pandemi. Di era baru ini, taman yang digagas oleh Prof.
Ir. Kusnoto Setyodiwiryo dan I Made Taman ini memberlakukan protokol kesehatan
dengan cara melakukan penjualan tiket secara daring, pemerikasaan suhu tubuh
yang dilakukan di pintu masuk, dan disediakannya tempat cuci tangan yang
terbuat dari bambu, cukup dengan menginjakkan kaki untuk mengalirkan air
sehingga terbebas dari sentuhan tangan dan sangat mudah ditemukan di area trekking. Selain itu, taman yang dekat dengan Danau
Bratan ini juga menerapkan fase nol dengan
ketentuan pembatasan kuota pengunjung sebanyak 1.500 orang dalam satu waktu.
"Untuk dapat melangkah ke fase berikutnya, pelaksanaan fase nol ini akan
dievaluasi secara bertahap, jika sudah memenuhi standar, baru boleh
mengimplementasikan fase selanjutnya dengan penambahan kuota pengunjung." Ungkap
Bapak Didit Okta Pribadi, Kepala Kebun Raya Bali. Iya, kebetulan emang langsung
ketemu beliau, makanya dapat beritanya update banget dan terpercaya.
Pemandangan
lanskap yang hijau serta bukit-bukit yang diselimuti oleh kabut tipis jadi
pemandangan utama di kawasan ini, dan suhu udara juga terhitung lebih sejuk
bahkan dingin. Jadi pastiin lo bawa jaket atau paling ga baju lengan panjang
lah. Dan, untuk menikmat kesegaran udara yang ga kita dapatkan di area
perkotaan, akhirnya kita putuskan untuk parkirin kendaraan dan jalan kaki.
Kabut tipis yang selalu menyelebungi bukit-bukit hijau di Kebun Raya Eka Karya Bali
Taman yang dibangun sejak 1959 ini
memiliki koleksi lebih dari 2.400 tanaman yang dilestarikan dari wilayah
Indonesia Timur. Untuk kepentingan ilmiah dan pendidikan, taman ini memiliki
herbarium, bank benih, rumah kaca, pembibitan, dan perpustakaan. Selain itu, Taman
Usada (Taman yang ditanami dengan tanaman obat) juga dapat ditemukan di Kebun Raya
ini dengan luas 1.6 hektar. Berawal dari manuskrip India yang menuliskan
ratusan spesies tanaman obat yang akhirnya menyebar ke Bali. Pengetahuan
tentang tanaman obat ini digunakan sebagai obat tradisional di Bali sampai saat
ini.
|
Ini salah satu tumbuhan liar (salah satu rumput) yang dapat diolah menjadi obat luka luar dengan cara ditumbuk halus dan langsung ditempel di luka, maka luka tersebut akan cepat kering
|
Selain trekking, di taman ini juga kita bisa melakukan kegiatan bird watching atau mengamati berbagai
spesies burung seperti Burung Cabe (Hutan, Dada Jingga, Gunung, Lombok),
Kutilang, Tekukur, dan masih banyak yang lainnya.
|
Trekking ditemani Pak Wawan Setiadi (Yang pake kacamata dan kaos lengan pendek) dari LIPI Bali
|
Setelah itu, kita tiba di satu
kebun yang ada patung besar yang ternyata itu adalah menggambarkan kisah epik Hindu, Ramayana. Yaitu Kumbakarna Laga yang diceritakan melawan pasukan kera
yang datang untuk menyelamatkan Dewi Sinta. Ini gue dapat cerita langsung dari
temen gue yang emang asli orang Bali dan dia langsung pamer headstand di sana
karena emang dia juga guru yoga hehe.
|
Temen gue yang asli Bali yang nyeritain tentang Kumbakarna Laga (Patung gede di belakangnya itu). Dia udah biasa lakuin headstand kayak gini karena emang dia guru yoga juga.
|
Pak Didit juga sempet info, selain
jadi sarana untuk wisata, edukasi, dan konservasi, ternyata di taman ini juga
mengelola kompos dari hasil pemotongan rumput dan guguran daun yang dikumpulkan
lalu dicacah menjadi ukuran kecil-kecil. Keunggulan kompos buatan kebun raya
ini adalah ditambahkannya bakteri yang mampu menambah Nitrogen (N) di udara,
sehingga produknya diberi nama, KOMPENIT (Kompos Penambat Nitrogen). Kompos
difermentasi menggunakan bakteri dengan campuran sampah organik (potongan
rumput dan daun), bakteri pengompos, dan kotoran ternak. Difermentasi selama 3
bulan hingga menjadi kompos yang siap untuk diaplikasikan.
|
Quality time di sini pas banget saat akhir pekan
|
Selama berkeliling taman dengan
berjalan kaki sempet lihat beberapa keluarga yang duduk santai sambil nggelar
tikar dan menikmati hidangan yang gue yakin udah disiapin dari rumah. Selain
itu juga ada yang mendirikan tenda di sana hanya untuk menikmati waktu keluarga
dalam sehari plus anak-anaknya pada lari-larian sambil main bola atau main
lompat tali. Bener-bener taman yang cocok untuk menciptakan waktu berkualitas
sama keluarga deh Kebun Raya Bedugul ini. Oh ya, satu lagi tempat yang wajib
dikunjungin selama di taman ini adalah area yang view nya langsung ke Danau
Bratan. Dijamin ini bakal jadi salah satu favorit untuk swafoto maupun foto
keluarga.
Oh ya, sepanjang jalan menuju dan
sepulangnya itu lo bakal ketemu banyak pedagang sayur dan stroberi. So, lo bisa
beli itu buah dan sayuran untuk oleh-oleh baik buat lo sendiri maupun keluarga.
Karena selain dijamin buah dan sayurnya fresh,
karena emang perkebunannya juga masih di area yang sama, juga dipastikan harga
sangat ramah dengan kantong.
Hasil video dari temen-temen di Bali Prawara
Cara untuk sampai di Kebun Raya Bedugul, Bali:
- Pastiin
lo udah di Bali ya hehe. Jadi kalau posisi lo di luar Bali sila ambil
penerbangan ke Denpasar, Bali.
- Dari
Denpasar bisa langsung sewa kendaraan yang pasti bakal gampang didapat karena
udah banyak perusahaan yang nyewain kendaraan via online.
- Kalo
sewa kendaraan sekaligus driver mah
gampang, tinggal bilang mau ke Kebun Raya Bedugul. Dah, lo duduk anteng sambil
merem tau-tau udah nyampe.
- Kalo nyetir sendiri ya set aja GPS lo ke Kebun
Raya Bedugul.
- Kalo
yang masuk Bali nya lewat laut atau Pelabuhan Gilimanuk. Berarti lo bakal
tempuh jarak sekitar 100 km lebih. Dan, tinggal set GPS deh ke Kebun Raya
Bedugul.
- Jangan lupa, selama di sana sampah-sampah harus dibuang pada tempatnya ya.