Suwat Waterfall is one of hidden gem di Gianyar, Bali
Agustus 2020 – Bukan hanya pantai. Bali memiliki sejuta jalan yang akan membawa kita ke berbagai tempat tersembunyi nan indah. Yup! Buat lo yang ngaku sebagai seorang eksplorer, kini saatnya untuk menjelajahi tempat-tempat rahasia di Pulau Dewata yang masih terhitung sepi dari pengunjung. Salah satunya adalah Air Terjun Suwat.
Suwat Waterfall diambil dari nama desa tersebut yang lokasinya ada di Gianyar, Bali. Area di air terjun ini cocok banget buat lo yang suka ketenangan macam di dalam hutan gitu. Jarak tempuh kalau dari Denpasar sekitar satu jam, sedangkan kalau dari Kuta sekitar satu setengah jam.
Gerbang Masuk Suwat Waterfall |
Air Terjun Suwat ini sebenernya udah dibuka dari September tahun lalu, tapi karena pandemi jadi sempet tutup selama beberapa bulan dan akhirnya dibuka lagi Juli ini dengan menerapkan protokol kesehatan dengan menyediakan tampat cuci tangan yang dapat ditemukan di dekat penjualan tiket masuk. Untuk harga tiket masuknya sendiri kalau untuk dewasa sebesar Rp. 15.000 sedangkan untuk anak-anak hanya Rp 10.000.
Tempat pembelian tiket masuk. Di sebelah kiri nya ada wastafel |
Gerbang masuknya cukup keren, lho! Karena gapuranya dibuat menyerupai kura-kura yang di atas kepala kura-kura itu ada tulisan “Suwat Waterfall”. Dan beberapa langkah setelah dari gapura itu lo bakal denger suara air terjun yang bikin ga sabar untuk segera renang di sana. Iya, ternyata sekitar 5 menit aja untuk sampe di air terjunnya. Tapi, selama lewatin jalur trek menuju ke air terjun itu juga ga kalah menarik lho. Karena trek nya dikelilingi sama pagar dari tanaman, jadi berasa seger karena lewatin yang ijo-ijo.
Di bawah tulisan "Suwat Waterfall" itu kepala kura-kura nya. |
Track menuju ke air terjun yang ijo nan asri |
Selain di gapura masuk, ternyata pahatan kura-kura juga ada di bebatuan dekat kolam air terjun yang dapat dipanjat untuk mendapatkan spot bagus ketika mengambil gambar dengan latar belakang air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 15 meter tersebut. Karena penasaran kenapa ada relief kura-kura di area situ, akhirnya gue tanya langsung ke Pak Ngakan Putu Dibya, selaku Bendesa Adat Suwat yang kebetulan ada di lokasi untuk proses pembuatan vlog yang dilakukan oleh temen-temen dari Baliprawara.com. Dan ini kata beliau “Dahulu, di desa kami terdapat kura-kura air tawar. Untuk itulah, kami menjadikannya sebagai ikon di air terjun ini dengan memahatnya di gapura masuk dan bebatuan di area air terjun.” Dan, beliau juga menjelaskan “Dengan dibukanya air terjun baru ini, maka kami harapkan dapat meningkatkan ekonomi di desa ini. Hal tersebut untuk melaksanakan Pergub Nomor 4 Tahun 2020 tentang desa adat di Bali.”
Nah, di batu yang gue injek itu banyak kepala kura-kuranya |
Gue lagi pake kaos sponsor ceritanya dan begaya depan Suwat Waterfall hehe |
Yang paling tengah dan pake baju adat Bali, beliau Pak Ngakan Putu Dibya selaku Bendesa Adat Suwat. Selebihnya temen-temen dari BaliPrawara.com |
Warna pirus (turquoise) di kolam air terjun ini bener-bener ngundang untuk berenang. Jadi, pastiin lo ga lupa baju renang dan baju ganti untuk menikmati kesegaran airnya, ya! Selain itu, pengelola air terjun juga sudah menyiapkan sebuah kayak yang dirakit dengan bambu yang dapat digunakan oleh pengunjung. Selain itu, terdapat ruang ganti, toilet, serta mini bar yang menyediakan berbagai makanan dan minuman yang dapat dibeli oleh pengunjung. Sedangkan bagi yang ingin menambah koleksi foto, Air Terjun Suwat ini juga menyediakan spot untuk ber-swafoto. Untuk ke depannya, air terjun ini juga akan memfasilitasi areanya dengan bale bangong/ gazebo.
Bale bengong/ gazebo yang dalam tahap penyelesaian |
Selfie dan wefie spot di area air terjun |
Suwat Waterfall di Gianyar, Bali
Lagi proses nge-vlog sama temen-temen dari BaliPrawara.com |
Sila diliat, di-like, dan di subscribe ya youtube nya :)
Kemanapun lo melangkah, jangan ninggalin sampah!
0 komentar:
Posting Komentar